Hari Terakhir Jalan-jalan di Melbourne
Hari Sabtu adalah hari terakhir
kami di Melbourne. Karena penerbangan kami jam 13.00, kami putuskan untuk
mengunjungi Shrine of Remembrance yang berada berdampingan dengan Victoria
Botanical Garden. Kalau saya perhatikan dari peta, tempat itu sangat dekat
dengan tempat kami menginap.
Kami keluar rumah jam 06.30 pagi.
Di luar sudah cukup terang namun sedikit gerimis. Saya siap dengan payung. Saya berjalan berjalan kaki dari
Kavanagh Street menuju ke St. Kilda Road. Dari jauh sudah terlihat Shrine of Remembrance. Shrine
of Remembrance merupakan tugu untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan
Australia. Tugu itu memiliki taman yang luas dan indah. Karena masih pagi, saya
tidak masuk karena masih tutup, tapi saya cukup puas foto-foto di taman dan di
luar bangunannya. Saya lihat plang bertuliskan Education Center. Satu hal yang
saya kagumi dari Australia, bahwa pemerintahnya sangat memperhatikan
pendidikan, sehingga semua tempat ada Education center-nya.
Setelah puas melihat-lihat bagian
luar Shrine of Remembrance, saya berjalan menuju Royal Botanic Garden of Victoria.
Gerimis sudah berhenti dari tadi dan mulai banyak warga Melbourne yang berolah
raga, ada yang bersepeda dan lari pagi. Dalam udara yang menurut saya sangat
dingin, mereka berolah raga hanya dengan atasan kaos dan bercelana pendek.
Sedangkan saya memakai jaket tebal, dengan celana panjang, berkaos kaki dan
bersarung tangan.
Saya menemukan pintu masuk ke
Royal Botanic Garden of Victoria. Saya masuk dan menemukan pemandangan yang
luar biasa indah. Pohon-pohon, semak-semaknya sangat berbeda dengan tanaman
yang biasa saya temui di Indonesia. Semua tanaman itu tertata rapi dan sangat
terawat. Saya berpikir apakah surga seperti ini? Karena saya sudah merasa
seperti di surga. Begitu sejuk, indah, dengan tanaman yang berwarna-warni. Saya
ingin sekali berlama-lama di tempat ini, tapi saying sekali sudah harus kembali
karena tanpa terasa sudah hampir jam 10. Saya bergegas berjalan kembali ke Kavanagh
St.
Jam 11.00 kami naik taxi ke
bandara Melbourne. Bu Etty, tuan rumah kami, memesankan taxi untuk kami melalui
telepon. Kami sangat beruntung bisa menginap di tempat Bu Etty yang lokasinya
sangat strategis di pusat kota. Di bandara kami sempat makan siang dulu sebelum
naik ke pesawat.
Pengalaman jalan-jalan ke
Melbourne sangat inspiratif dan edukatif bagi kami. Ada banyak yang dapat kami
terapkan pada saat kami kembali di tanah air, di Sekolah Alam Cikeas. Kami berharap pemerintah Indonesia dapat mencontoh
beberapa yang dilakukan pemerintah Australia, khususnya Melbourne menyangkut
kesejahteraan masyarakat dan pendidikan. Semoga bangsa Indonesia bisa sejahtera
dan kotaa-kota di Idonesia juga nyaman seperti di Melbourne.
No comments:
Post a Comment